Warga Sumenep meninggal saat ikuti tarik tambang

kilasmadura

Perwakilan keluarga korban menandatangani surat pernyataan keberatan dilakukan otopsi terhadap korban yang meninggal dunia saat ikut lomba tarik tambang, Selasa (23/09) malam. (Ist)
Perwakilan keluarga korban menandatangani surat pernyataan keberatan dilakukan otopsi terhadap korban yang meninggal dunia saat ikut lomba tarik tambang, Selasa (23/09) malam. (Ist)

Sumenep (kilasmadura.com) – Warga Desa Gunung Kembar, Kecamatan Manding, Sumenep, meninggal dunia saat mengikuti lomba tarik tambang, Selasa (23/09) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Lelaki berusia 40 tahun berinisial M itu ikut lomba tarik tambang di Desa Batubelah Timur, Kecamatan Dasuk, Sumenep.

“Korban yang berada di posisi paling belakang di timnya itu tiba-tiba terduduk lemas dan melepaskan pegangan tali tambangnya,” kata Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti di Sumenep, Rabu (24/09).

Salah seorang rekannya segera menghampiri korban yang ternyata sudah tidak sadarkan diri.

Korban langsung dibawa ke Puskesmas Dasuk dan dinyatakan meninggal dunia setelah diperiksa tenaga medis.

Jenazah lalu dipulangkan ke rumah duka di Dusun Gunung Kembar, Desa Gunung Kembar, Kecamatan Manding.

“Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara, korban meninggal akibat kelelahan,” kata Widiarti, menerangkan.

Ia menjelaskan, keluarga korban menerima musibah itu sebagai takdir dan menolak dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan keberatan.

“Jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan, karena keluarganya menolak dilakukan otopsi terhadap korban,” ujarnya, menambahkan. (KM-05)

Tags

Berita Terkait:

Tinggalkan komentar