Sumenep (kilasmadura.com) – Wakil Bupati Sumenep Imam Hasyim memastikan imunisasi massal campak juga dilaksanakan serentak di wilayah kepulauan setempat.
“Tak ada perbedaan antara wilayah daratan dengan kepulauan. Semuanya melaksanakan imunisasi massal campak secara serentak,” katanya di Sumenep, Selasa (26/8).
Sejak beberapa waktu lalu, tingginya kasus suspek campak di Sumenep telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Berdasarkan data terbaru, saat ini ditemukan 2.105 suspek campak di Sumenep dan 17 di antaranya meninggal dunia.
Pelaksanaan imunisasi massal merupakan salah satu langkah yang dilakukan Pemkab Sumenep untuk memutus rantai penularan kasus campak.
Kegiatan tersebut akan dilakukan selama dua pekan sejak Senin (25/8), dengan sasaran 74 ribu lebih anak berusia 9 bulan hingga 7 tahun.
Pelaksanaan imunisasi massal atau “Outbreak Response Immunization” (ORI) campak di Sumenep dilaksanakan di seluruh pusmesmas dan puskesmas pembantu, termasuk wilayah kepulauan.
Imam menjelaskan, pihaknya melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Sumenep memiliki aplikasi untuk memonitor program imunisasi massal campak.
Aplikasi tersebut, yakni Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) tidak hanya mencatat temuan suspek campak, akan tetapi juga pelaksanaan imunisasi massal campak.
“Sekali lagi, semuanya termonitor, baik di daratan maupun kepulauan,” kata Imam, menegaskan.
Ia meminta keterlibatan pemuka agama dan tokoh masyarakat untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya imunisasi campak.
Sumenep terdiri atas 27 kecamatan dan 9 di antaranya berada di wilayah kepulauan. (*)