Sumenep (Kilasmadura.com) – Puskesmas Pamolokan, Kecamatan Kota, Sumenep membentuk tim untuk turun ke bawah (turba) dengan datang ke sekolah untuk menyukseskan program imunisasi massal campak di wilayah tersebut.
Kepala Puskesmas Pamolokan, drg Novia Sri Wahyuni menjelaskan, sasaran imunisasi campak di wilayahnya sebanyak 4.250 anak usia 9 bulan hingga 7 tahun.
Ribuan anak yang menjadi sasaran Puskesmas Pamolokan itu tersebar di sembilan desa di Kecamatan Kota.
“Kami punya ‘micro planning’ untuk menuntaskan target sasaran imunisasi massal campak, yakni dengan menurunkan enam tim khusus ke sekolah setiap hari,” katanya di Sumenep, Senin (25/08).
Novi mengatakan, tim dari Puskesmas Pamolokan yang turun ke sekolah itu berbeda dengan tim posyandu yang sudah ada.
“Kalau posyandu tetap bergerak sesuai jadwal reguler yang sudah ada. Kalau tim kami yang ke sekolah khusus turun untuk melakukan imunisasi campak ke siswa di sekolah setempat,” ujarnya, menerangkan.
Ia optimistis jajarannya bisa menuntaskan pemberian imunisasi pada anak yang menjadi sasaran di wilayahnya dalam waktu 3-4 hari ke depan.
Kasus suspek campak di Sumenep hingga Ahad (24/8) tercatat 2.105 kasus dan telah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Sebanyak 17 di antaranya meninggal dunia, dan 16 korban yang semuanya balita tercatat tanpa riwayat imunisasi.
Pemkab Sumenep pun melaksanakan “Outbreak Response Immunization” (ORI) atau imunisasi massal campak yang dimulai sejak Senin (25/8) ini.
Selama dua pekan ke depan, para tenaga kesehatan di puskesmas dan puskesmas pembantu se-Sumenep akan melakukan imunisasi terhadap 74 ribu lebih anak berusia 9 bulan hingga 7 tahun. (*)
