Pelaksanaan imunisasi massal campak di Sumenep diperpanjang

kilasmadura

Seorang anak diimunisasi campak di salah satu lembaga pendidikan anak usia dini di Kecamatan Kota beberapa waktu lalu. (Dok)
Seorang anak diimunisasi campak di salah satu lembaga pendidikan anak usia dini di Kecamatan Kota beberapa waktu lalu. (Dok)

Sumenep (kilasmadura.com) – Waktu pelaksanaan imunisasi massal campak di Sumenep diperpanjang selama dua pekan guna memutus rantai penularan penyakit tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, Achmad Syamsuri mengatakan, imunisasi massal campak sebelumnya dijadwalkan selama tiga pekan sejak 25 Agustus 2025 dengan target sasaran sebanyak 73.969 anak.

“Namun, selama tiga pekan itu ternyata hanya sampai 81,3 persen dari target 95 persen. Makanya, waktu pelaksanaannya diperpanjang dua pekan hingga 27 September 2025,” ujarnya di Sumenep, Selasa (16/9).

Perpanjangan waktu imunisasi massal campak itu merupakan rekomendasi dari hasil evaluasi bersama Kementerian Kesehatan, WHO, Unicef, dan Universitas Airlangga.

Syamsuri menjelaskan, pihaknya langsung melakukan beberapa langkah melibatkan berbagai “stake holder” setelah ada perpanjangan waktu imunisasi massal campak.

Salah satunya rapat koordinasi yang melibatkan para kepala desa agar ada gerakan massif mengajak warga yang anaknya belum diimunisasi campak supaya segera divaksin.

Selain itu, jajaran Dinkes P2KB Sumenep menggerakkan secara massif seluruh posyandu untuk kegiatan imunisasi pada pekan pertama perpanjangan imunisasi massal campak.

Sementara di pekan kedua akan dilakukan “sweeping” atau penyisiran ke rumah-rumah warga.

“Mudah-mudahan di perpanjangan waktu ini, target capaian imunisasi massal campak bisa tercapai. Ini tentu saja butuh dukungan semua pihak,” kata Syamsuri, menambahkan. (KM-05).

Berita Terkait:

Tinggalkan komentar