Sumenep (kilasmadura.com) – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendorong “Baghraf Health Care” (BHC) Sumenep menjadi rumah sakit swasta rujukan regional di Pulau Madura, Jawa Timur.
“Harapannya masyarakat di Madura tidak perlu lagi dirujuk ke Surabaya. Namun, manajemen BHC perlu melengkapi fasilitas dan tenaga medis, terutama dokter spesialis,” ujarnya di Sumenep usai meninjau fasilitas BHC, Kamis (28/08).
Sebelum ke BHC, Menkes meninjau pelaksanaan program imunisasi massal campak di salah satu lembaga pendidikan anak di Sumenep.
Di BHC, Menkes mengecek sejumlah fasilitas, mulai dari ruang rawat inap, laboratorium, ruang isolasi campak, hingga layanan penunjang lainnya.
Keberadaan rumah sakit swasta modern dinilai strategis untuk mengurangi ketergantungan rujukan pasien ke rumah sakit besar di Surabaya.
Terutama dalam penanganan penyakit-penyakit dengan risiko tinggi, seperti stroke, kanker, dan jantung.
“Kalau ada yang sakit itu lagi tidak perlu ke Surabaya, akan tetapi cukup di BHC. Makanya BHC harus bisa melayaninya,” kata Menkes ke manajemen BHC.
Pemerintah terus mendorong penguatan peran fasilitas kesehatan swasta sebagai mitra strategis dalam pemerataan layanan kesehatan, terutama di wilayah terpencil dan kepulauan.
Direktur RS BHC Sumenep, dr. Hartati menyambut baik arahan Menkes dan berkomitmen untuk mempercepat pemenuhan fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) kesehatan sesuai standar.
“Kunjungan Pak Menkes ini menjadi motivasi bagi kami untuk segera melengkapi layanan medis agar warga Madura bisa memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal,” katanya.
Saat ini, RS BHC masih dalam proses pengurusan akreditasi untuk dapat melayani peserta BPJS Kesehatan.
BHC telah memiliki empat dokter spesialis dasar, yakni spesialis anak, bedah, kandungan, dan penyakit dalam. (KM-04)