Sumenep (kilasmadura.com) – Perkumpulan alumni beasiswa “Korea International Cooperation Agency” (KOICA) yang tergabung dalam “KOICA Scholarship Alumni” (KOSA) bersama World Friend Korea (WFK) menanam 10 ribu bibit mangrove di kawasan Pelabuhan Cangkareman, Kecamatan Bluto, Sumenep, Sabtu (30/08).
“Ini salah satu program prioritas KOICA sekaligus mendukung agenda nasional Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan,” kata Ketua Umum KOSA, Windha Eka, dalam keterangan pers.
Ekosistem mangrove memegang peran vital dalam menjaga kawasan pesisir, khususnya untuk mencegah abrasi.
Indonesia memiliki ekosistem mangrove seluas 3,3 juta hektare atau 23 persen dari total mangrove dunia, tetapi sekitar 19 persen di antaranya mengalami kerusakan.
“Kami ingin program menanam bibit mangrove ini menjadi kampanye publik dalam menjaga lingkungan dan tentunya membutuhkan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat untuk keberlangsungannya,” ujarnya, menerangkan.
Ia menjelaskan, pihaknya berupaya menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat tentang mengenai pentingnya menjaga alam terutama pentingnya peran mangrove di kawasan pesisir.
Country Director KOICA Indonesia, Kim Hyo Jin mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen dalam mendukung pelestarian lingkungan, khususnya ekosistem pesisir yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam.
Program bertajuk “Nurturing Mangroves, Empowering Futures” itu merupakan bagian dari bakti sosial tahunan KOSA.
Kegiatan tersebut ditandai dengan penanaman bibit mangrove secara simbolis oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo diwakili Pelaksana Tugas Camat Bluto Kamiluddin.
Acara itu melibatkan kelompok masyarakat setempat, yakni Kelompok Reng Paseser, Arudam Farm, SMP Binar Sumenep, SMK Nasyirul Ulum Bluto, dan warga Desa Aengbaja Kenek.
“Pemkab Sumenep menyampaikan terima kasih kepada KOICA Indonesia atas bantuan bibit mangrove sebagai bagian untuk menjaga lingkungan dan melestarikan ekosistem laut,” kata Pelaksana Tugas Camat Bluto, Kamiluddin.
Bantuan bibit mangrove tersebut bisa memberikan dampak positif bagi pelestarian pesisir dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
“Semoga KOSA melanjutkan kegiatan serupa di wilayah lainnya di Sumenep guna memperluas manfaat program dan memperkuat kolaborasi dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir secara berkelanjutan,” katanya, menambahkan. (KM-01).