Sumenep (kilasmadura.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta semua elemen di Kabupaten Sumenep solid untuk mengatasi kasus campak.
“Semua pemangku kepentingan dan elemen masyarakat di Sumenep harus kompak menjadikan kasus campak yang terjadi saat ini sebagai pelajaran dan selanjutnya diatasi bersama-sama,” kata Khofifah di Sumenep, Sabtu (23/7).
Khofifah berada di Sumenep untuk mengecek langsung penanganan kasus campak dan sempat mengunjungi RSUD setempat guna melihat kondisi pasien.
Berdasarkan data sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR), tercatat 2.035 kasus suspek campak di Sumenep sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2025.
Dari jumlah tersebut, 17 orang dinyatakan meninggal dunia.
Khofifah menjelaskan sebagian besar korban meninggal, yakni 16 orang, belum mendapatkan imunisasi.
Satu korban terkonfirmasi sudah divaksin, namun dosisnya tidak lengkap.
“Mohon kepada semua elemen masyarakat dan ulama menjadikan ini bagian dari pembelajaran. Kami ingin generasi ke depan ini semuanya sehat, sehat lahir, sehat batin,” ujarnya, menerangkan.
Ia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk tokoh agama, untuk bersama-sama memberikan edukasi kepada generasi mendatang mengenai pentingnya imunisasi.
Keterlibatan semua pihak penting dalam mencegah meningkatnya kasus tersebut.
Khofifah juga mengumumkan rencana vaksinasi massal (ORI) yang akan dilaksanakan mulai 25 Agustus 2025.
Vaksinasi akan dilaksanakan secara masif di berbagai titik, seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu.
“Penting bagi kita semua untuk memastikan vaksinasi ini berjalan dengan optimal. Kami berharap dengan vaksinasi massal ini, jumlah kasus campak di Sumenep dapat turun dan akhirnya terputus,” katanya, menegaskan.