Sumenep (kilasmadura.com) – Formasi 476 guru honorer di Sumenep yang diusulkan susulan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu, bisa berubah.
Alasannya, kebutuhan formasi guru di Sumenep sudah terpenuhi dari rekrutmen PPPK Penuh Waktu dan PPPK Paruh Waktu sebelumnya.
“Mereka itu mendesak supaya ikut diiusulkan dan selanjutnya diakomodir. Namun, nantinya mereka bisa saja tidak lagi menjadi guru, akan tetapi berubah menjadi tenaga teknis,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra di Sumenep, Kamis (25/09).
Sebelumnya, sebanyak 1.621 dari 2.119 guru honorer di Sumenep diusulkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) sebagai PPPK Paruh Waktu.
Pengusulan yang hanya 1.621 guru honorer itu sesuai dengan kebutuhan guru berdasarkan “Dapodik” atau tidak bisa secara keseluruhan, karena kebutuhan guru sudah terpenuhi.
Dapodik atau Data Pokok Pendidikan adalah suatu sistem pendataan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memuat data satuan pendidikan, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, dan substansi pendidikan.
Kondisi tersebut yang membuat 476 guru honorer lainnya mendesak Dinas Pendidikan Sumenep mengusulkan mereka sebagai PPP Paruh Waktu.
Agus menjelaskan, berkas guru honorer yang diusulkan susulan tersebut telah dilengkapi dan diserahkan ke BKPSDM Sumenep untuk diteruskan ke Kemenpan RB.
“Mau tidak mau yang usulan susulan ini nantinya bisa berubah menjadi tenaga teknis, bukan guru lagi karena formasinya penuh,” ujarnya, menegaskan.
Sementara Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sumenep, Arif Firmanto siap meneruskan usulan susulan dari dinas pendidikan terkait PPPK Paruh Waktu.
“Tugas kami hanya memproses, kemudian meneruskan usulan Dinas Pendidikan Sumenep. Untuk kebutuhan jumlah guru dan seterusnya, itu data dan analisanya dari dinas pendidikan,” katanya.
Ia menjelaskan, semua guru honorer di Sumenep akan diperjuangkan agar masuk dalam formasi PPPK Paruh Waktu.
“Semoga perjuangan ini berhasil. Apalagi yang sudah mengabdi bertahun-tahun sebagai guru honorer. Semoga lolos di formasi PPPK Paruh Waktu,” ujarnya, menambahkan. (KM-05)