Bupati Sumenep minta P3K paruh waktu tak “gaptek”

kilasmadura

Perwakilan P3K Paruh Waktu di Sumenep menandatangani berita acara penyerahan SK di Stadion A Yani di Kecamatan Kota Senin (1/12). (Ist)
Perwakilan P3K Paruh Waktu di Sumenep menandatangani berita acara penyerahan SK di Stadion A Yani di Kecamatan Kota Senin (1/12). (Ist)

Sumenep (kilasmadura.com) – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo meminta ribuan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) paruh waktu di lingkungan pemerintah daerah setempat tidak gagap teknologi (gaptek).

“Pemerintahan saat ini bergerak menuju digitalisasi. Makanya, P3K paruh waktu juga harus mampu beradaptasi dengan aplikasi, sistem informasi, dan metode kerja baru. Kuasai teknologi dan teruslah belajar,” ujarnya usai menyerahkan SK 5.224 P3K Paruh Waktu di Sumenep, Senin (1/12).

Sebanyak 5.224 pegawai P3K paruh waktu di Sumenep menerima surat keputusan (SK) dari bupati setempat di Stadion A Yani di Kecamatan Kota.

Ribuan P3K paruh waktu yang menerima SK itu terdiri atas 1.086 guru, 3.076 tenaga teknis, dan 1.062 tenaga kesehatan.

“Jangan berhenti setelah menerima SK. Ini adalah titik awal untuk belajar lebih banyak lagi,” kata Fauzi, menegaskan.

Ia menjelaskan, P3K paruh waktu itu untuk menambah kekuatan pelayanan publik di berbagai sektor yang membutuhkan percepatan.

P3K paruh waktu di bidang pelayanan publik, harus selalu tersenyum ramah terhadap masyarakat yang datang ke kantor pemerintah daerah.

“Jangan dipersulit. Mereka datang untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik. Beri penjelasan yang sejelas-jelasnya. Harus sabar dan senyum selalu,” ujarnya.

Fauzi juga meminta para P3K paruh waktu tersebut mampu menjaga loyalitas kepada pemerintah daerah.

Loyalitas bukan berarti anti kritik, melainkan menjaga sikap profesional dan menetapkan kepentingan publik di atas segalanya. (KM-05/01)

Berita Terkait:

Tinggalkan komentar