Sumenep (kilasmadura.com) – Ratusan pemuda dan mahasiswa berdemonstrasi di Mapolres Sumenep, Sabtu (30/08) siang, akibat meninggalnya pengemudi ojol, Affan Kurniawan, di Jakarta.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sumenep itu berorasi dan membentangkan poster berisi protes atas tragedi meninggalnya Affan akibat dilindas kendaraan taktis Brimob.
“Kalian aparat kepolisian dipersenjatai untuk melindungi rakyat, bukan membunuh rakyat. Kalian digaji dengan pajak yang dibayar oleh rakyat,” kata korlap aksi, Ardiyanta Alzi Candra di Sumenep.
Bulan Agustus yang semestinya menjadi bulan peringatan kemerdekaan, justru menjadi bulan tragedi.
“Kami datang untuk menagih kematian saudara kami. Kata maaf saja tidak cukup. Kami tak lagi percaya Polri,” ujarnya, menegaskan.
Ia menyesalkan tragedi yang menimpa Affan, karena Polisi harusnya mengayomi masyarakat, bukan malah menginjak-injak dan membunuh rakyat.
Kapolres Sumenep AKBP Rivanda bersama jajarannya menemui langsung massa.
Ia mengapresiasi para pemuda dan mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasi dengan baik dan tertib.
“Ini benar-benar aspirasi masyarakat. Tidak ada yang menunggangi maupun memboncengi,” katanya di hadapan massa.
Kapolres juga menyampaikan bela sungkawa dan duka cita mendalam atas meninggalnya pengemudi ojol, Affan.
Kasus tersebut telah ditangani Propam Mabes Polri dan saat ini tujuh anggota yang berada di dalam rantis telah diperiksa.
“Berikan waktu bagi Polri untuk menuntaskan proses ini. Kami percaya semua akan transparan dan terang benderang. Kalau ragu, silahkan kawal,” ujarnya, menambahkan. (KM-05)
